SEROMPONG ENTERPRISE

SALAM PERJUANGAN ! SELAMAT DATANG KE KELAB SAHABAT SITI KHADIJAH.DAPATKAN PRODUK KESIHATAN BERASASKAN HERBA ,SUSU KAMBING ,BUAH MANGGIS , HARUMAN SUCI DAN HALAL , PRODUK SEJUK BEKU , PUSAT PENDIDIKAN ISLAM PRA SEKOLAH DAN ARTIKEL-ARTIKEL MENDIDIK JIWA DI SINI!

31 Mei, 2011

KATEGORI MANA TANGISAN KITA ??

Apa salahnya menangis, jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sedar. Sedar akan kelemahan-kelemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah Swt. Kesadaran yang membawa manfaat dunia dan akhirat. Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil? Selalu berbolak balik menuruti keadaan yang dihadapinya. Ketika seseorang menghadapi kebahagiaan maka hatinya akan gembira dan saat dilanda musibah tidak sedikit orang yang putus asa bahkan berpaling dari kebenaran.

Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang. Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya. Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. Menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup.

Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa dirinya maupun umatnya. Rasulullah Saw meneteskan air matanya ketika ditinggal mati oleh anaknya, Ibrahim. Abu Bakar Ashshiddiq ra digelari oleh anaknya Aisyah ra sebagai Rojulun Bakiy (Orang yang selalu menangis). Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala sholat dibelakang Rasulullah Saw karena mendengar ayat-ayat Allah. Abdullah bin Umar suatu ketika melewati sebuah rumah yang di dalamnya ada sesorang sedang membaca Al Qur’an, ketika sampai pada ayat: “Hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam” (QS. Al Muthaffifin: 6). Pada saat itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Robbnya, kemudian beliau menangis. Lihatlah betapa Rasulullah Saw dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka. Lembutnya hati mengantarkan mereka kepada derajat hamba Allah yang peka.

Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Robbnya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata? Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdo'a sendirian jika hati seseorang tidak lembut. Yang biasa dilakukan manusia dalam kesendiriannya justru maksiat. Bahkan tidak sedikit manusia yang bermaksiat saat sendiri di dalam kamarnya seorang mukmin sejati akan menangis dalam kesendirian dikala berdo'a kepada Tuhannya. Sadar betapa berat tugas hidup yang harus diembannya di dunia ini.

Di zaman ketika manusia lalai dalam gemerlap dunia, seorang mukmin akan senantiasa menjaga diri dan hatinya. Menjaga kelembutan dan kepekaan jiwanya. Dia akan mudah meneteskan air mata demi melihat kehancuran umatnya. Kesedihannya begitu mendalam dan perhatiannya terhadap umat menjadikannya orang yang tanggap terhadap permasalahan umat. Kita tidak akan melihat seorang mukmin bersenang-senang dan bersuka ria ketika tetangganya mengalami kesedihan, ditimpa berbagai ujian, cobaan, dan fitnah. Mukmin yang sesungguhnya akan dengan sigap membantu meringankan segala beban saudaranya. Ketika seorang mukmin tidak mampu menolong dengan tenaga ataupun harta, dia akan berdoa memohon kepada Tuhan semesta alam.

Menangis merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap kebenaran. “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata: “Ya Robb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad)”. (QS. Al Maidah: 83). Ja’far bin Abdul Mutholib membacakan surat Maryam ayat ke-16 hingga 22 kepada seorang raja Nasrani yang bijak. Demi mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, bercucuranlah air mata raja Habsyah itu. Ia mengakui benarnya kisah Maryam dalam ayat tersebut, ia telah mengenal kebenaran itu dan hatinya yang lembut menyebabkan matanya sembab kemudian menangis. Raja yang rindu akan kebenaran benar-benar merasakannya.

Orang yang keras hatinya, akan sulit menangis saat dibacakan ayat-ayat Allah. Bahkan ketika datang teguran dari Allah sekalipun ia justru akan tertawa atau malah berpaling dari kebenaran. Sehebat apapun bentuk penghormatan seorang tokoh munafik Abdullah bin Ubay bin Salul kepada Rasulullah Saw, sedikit pun tidak berpengaruh pada hatinya. Ia tidak peduli ketika Allah Swt mengecam keadaan mereka di akhirat nanti, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan neraka yang paling bawah. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolongpun bagi mereka”. (QS. An Nisa’: 145)

Barangkali di antara kita yang belum pernah menangis, maka menangislah disaat membaca Al Qur’an, menangislah ketika berdo'a di sepertiga malam terakhir, menangislah karena melihat kondisi umat yang terpuruk, atau tangisilah dirimu karena tidak bisa menangis ketika mendengar ayat-ayat Allah. Semoga hal demikian dapat melembutkan hati dan menjadi penyejuk serta penyubur iman dalam dada. Ingatlah hari ketika manusia banyak menangis dan sedikit tertawa karena dosa-dosa yang diperbuatnya selama di dunia. “Maka mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan”. (QS At Taubah: 82).

Jadi apa salahnya menangis?

27 Mei, 2011

MENONGKAH ARUS , MEMBURU KEMENANGAN ..... PIMPINAN PULANG KE GANGGANG

Alhamdulillah wa syukurilla ...

Pada 25hb Mei 2011 yang lalu , satu lagi catatan sejarah telah dilakarkan di MTD Bemban. Kami bersyukur dan berbesar hati kerana menerima kunjungan pimpinan Dewan Harian PAS Jasin yang julung-julung kali turun ke MTD kami setelah selesai pemilihan bagi sesi 2011-2013 baru-baru ini.
Program yang bermula pada jam 5.00 petang ini dimulakan dengan program Jejak Fakir dimana 2 buah keluarga telah kami lawati untuk menyampaikan sumbangan daripada PAS Kawasan Jasin dan MTD Bemban bagi membantu meringankan beban yang terpaksa ditanggung oleh mereka sekeluarga setelah hilangnya tempat berpaut dan bergantung kasih. Muga-muga sumbangan sekecil ini dapat merungkai sedikit beban yang ditanggung oleh mereka dan menginsafkan mereka yang berkemampuan dan berkuasa bahawa masih ada lagi insan-insan yang perlu dibantu dan disantuni agar segala nikmat dan hasil masul negara dapat diagihkan seadil-adillnya.
Sesi ke 2 bermula dengan program Maghrib berjemaah dan disusuli dengan program tazkirah dan sesi dialog bersama pimpinan. Alhamdulillah segalanya berjalan dengan lancar. Yang kusut sudah dileraikan , yang keruh telah dijernihkan ....terima kasih kepada semua yang telah menjadikan program ini mencapai matlamat yang digarapkan.
Jom kita layan gambar-gambar yang sempat dirakamkan .......zazzzzzzzz

Pengerusi MTD Bemban sedang beramah mesra dengan keluarga yang pertama ..
Senyuman tetap terukir ... berat mata memandang , berat lagi bahu yang memikulnya
Dari senyumannya ....tidak percaya beban yang terpaksa dipikulnya untuk membesarkan 5 anak yang masih bersekolah setelah kehilangan suami yang tercinta baru-baru ini ...pergi yang tidak akan kembali lagi.
NYDP PAS Jasin ....sedang bertanyakan sesuatu dengan anak lelaki yang secara kebetulan bersekolah di sekolah tempat dia mengajar.
Besar hati keluarga ini menerima sumbangan daripada kami ..
Pimpinan kami .... Pengerusi MTD , YDP dan NYDP PAS jasin dalam perjalanan ke destinasi ke 2
Masih ada yang tinggal dipondok ini di sebuah negeri Maju 2010
Merenung masa depan .... yang gelap ? terang ? Harga barang semakin naik .... Gula dan naik. Air dah naik. Api pun akan naik ? Minyak ? Ada sapa-sapa yang kisah ?

Sedang bertanyakan sesuatu .....
Sumbangan yang hanya dapat bertahan seminggu dua . Selepas ini ?
Meraikan tetamu .... setelah selesai misi menyampaikan bantuan.
YDP dan Taukey Kedai sedang beramah mesra
YDP sedang memberikan tazkirah ...
Antara yang hadir ...


Fokus kepada tazkirah yang disampaikan ..


Su Kawasan sedang mempengerusikan sesi dialog
Pen SU sedang menjalankan tugas ........ mencatat
Perwakilan dari Cawanganku .... Ketua , Bendahari dan Naib

Perwakilan dari cawangan-cawangan lain ...syabas !
Pengerusi MTD Bemban sedang memberikan taklimat ...
Sesi terakhir bersama JPPK ....panas juga !
Kudapan ...... sebelum pulang kerumah.

UBAH SEKARANG ! SELAMATKAN MALAYSIA

KUASA RAKYAT KUASA KERAMAT ....HANYA ANDA YANG MAMPU MERUBAHNYA !!

26 Mei, 2011

Sampai bila gejala ini akan berterusan ?

Baru sekejap tadi pergi ke Pasar mini sederet dgn kedai teman beli pampers utk si Rizqah ku , tup tup nampak bergantungan kopi radix papan lalu ku tanya taukey tu berapa u dapat .... dia jawap RM 19 . Persoalan ? Jika dia dapat RM 19 berapa pengedar tu dapat daripada pembekal setia ? RM 16 , RM 16.50 , RM 17 , RM 18 .. Kita yang menunggu kopi radix RM 20 pun terpaksa menunggu dengan sabar berhari-hari ... Jadi dimana perginya "Pemimpin-pemimpin Hebat" Zon Selatan yang kononnya akan mempertahankan syarikat bermati-matian jika kebejatan dan kemungkaran yang berlaku dibiarkan begitu sahaja. Janganlah dipekakkan telinga di bisukan mata . Dimanakah keberkatan rezekinya sekiranya kuasa yang ada hanya jadi perhiasan semata-mata ......Fikir fikirkanlah

25 Mei, 2011

LAGI KISAH PASAL KOPI ??

Di dalam sebuah kelas falsafah, seorang profesor berdiri di hadapan dewan kuliah, meja di hadapannya terdapat beberapa barangan. Tanpa sepatah perkataan, kelas bermula dengan beliau mengambil sebuah balang mayonis yang besar dan mengisinya dengan bola golf.

Dia kemudian bertanya kepada para pelajarnya, adakah balang tersebut penuh, dan pelajarnya menjawab "ya!". Profesor kemudian mengambil sekotak batu kerikil halus dan menuangkannya ke dalam balang yang telah dipenuhi bola golf tadi, lantas menggoncang
balang tersebut dengan lembut. Bebatu kerikil mengisi ruangan kosong di antara bola-bola golf. Sekali lagi dia bertanya akan pelajarnya sama ada balang tersebut telah penuh, pelajarnya lantas menjawab "ya..."

Tanpa menjelaskan apa-apa kepada pelajarnya, profesor tersebut lantas mengambil pula sebuah kotak yang berisi pasir dan menuangkannya ke dalam balang tersebut.
Pasir yang dituang mengisi ruangan di antara batu kelikir dan bola golf. Seperti tadi dia bertanya lagi kepada para pelajarnya sama ada balang tersebut telah penuh. Dalam keadaan yang penuh persoalan, rata-rata pelajarnya menjawab "Ya.."

Sejurus selepas itu, profesor itu kemudiannya mengeluarkan dua cawan
kopi dari bawah mejanya dan menuangkan kedua-duanya ke dalam balang yang
telah sedia ada diisi batu golf, batu kerikil dan pasir tersebut. Air kopi mengisi ruangan yang terdapat di antara pasir. Para pelajar mula ketawa dan tersenyum meihat tindakan profesor tersebut.

"Sekarang..." profesor mula bersuara apabila riuh rendah dan gelak ketawa pelajarnya berkurangan. "Saya mahu anda semua menganggap balang ini sebagai kehidupan anda...
Bola-bola golf mewakili perkara penting - Tuhan, keluarga anda, anak-anak, kesihatan anda, kawan-kawan dan semangat anda - Jika anda kehilangan segalanya dan hanya perkara penting ini yang masih anda ada, hidup anda masih penuh. Batu kerikil halus ini pula mewakili perkara-perkara lain seperti kerja anda, rumah atau kereta anda, manakala pasir pula mewakili
perkara-perkara lain, yakni perkara-perkara kecil."

"Jika anda memasukkan pasir ke dalam balang dahulu..." "... anda tidak akan mempunya ruang untuk batu kerikil dan bola golf. Ini sama juga seperti kehidupan anda. Jika anda menghabiskan masa dan tenaga untuk perkara-perkara kecil, anda tidak akan mempunyai ruang untuk perkara yang sebenarnya lebih penting untuk diri anda." "Ambil perhatian untuk perkara yang kritikal untuk kebahagiaan anda.Luangkan masa gembira untuk anak-anak. Sentiasa melakukan pemeriksaan kesihatan, bawa pasangan anda untuk makan malam, yang pasti, anda akan masih ada masa untuk membersihkan rumah atau urusan lain. Sila ambil
berat akan bola golf dahulu - iaitu perkara yang benar-benar penting. Tetapkan keutamaan. Perkara lain cumalah pasir..."

Salah seorang pelajarnya mengangkat tangan dan bertanya apakah pula yang diwakili oleh air kopi. Profesor tersebut tersenyum. "Saya gembira ada yang bertanya. Ianya menunjukkan bahawa tidak kira bagaimana penuh pun kehidupan anda, akan sentiasa ada ruang untuk secawan dua kopi bersama rakan-rakan..."


Moral :

Apabila kehidupan anda seakan terlalu penuh dan tampak sukar untuk diuruskan, apabila 24 jam sehari seperti tidak mencukupi, ingatlah kisah "Balang Mayonis dan 2 cawan kopi ini..."

Persoalan ?

Apabila masalah kopi kegemaran ANDA sukar diperolehi dipasaran dan muncul pula berbagai nama kopi yang mengambil kesempatan akibat ruang vakum yang dikosongkan dan dikata pula sebagai tiruan , siapakah yang harus diperbodoh dan dipersalahkan ?

18 Mei, 2011

PASTI SAHABAT RAIKAN HARI GURU ...

Sempena Hari Guru yang lalu , atas daya inisiatif guru-guru telahpun diadakan majlis sambutan Hari Guru Pasti Sahabat Siti Khadijah secara sederhana tapi meriah dan cukup bermakna sekali. Selain daripada jamuan , majlis dimeriahkan lagi dengan acara mini sukaneka yang berlangsung di Taman Permainan Taman Asia Selatan. Kemeriahan sambutan ini mendapat sokongan padu daripada ibu-ibu yang turut hadir membantu pihak guru merealisasikan acara sukaneka dengan jayanya. Hasrat untuk meraikan sama terbantut ekoran panggilan untuk uruskan isteri tersayang yang secara kebetulan telah menunjukkan tanda-tanda awal akan kelahiran cahayamata kami yang ke ....

Kegembiraan dan kemeriahan ini hanya dapat dikongsikan melalui gambar-gambar yang ku wasiatkan kepada guru untuk mengambilnya sebagai kenangan terindah sambutan Hari Guru 2011 di pasti kami ..... JOM kita layan apa yang ada ....


Teka acara apa ?
Pandai ...... acara isi air dalam botol .
Cepat cepat ....


Yang lain menunggu dengan penuh geram ....eh lambat betullah sidia nie ...
Kalau aku ....sonang aje ba itu ..
Laa nape tak masuk air ni dalam botol ?
Cepat cepat celupkan aje ..
Takde botol besar lagi ker ...
Alamak ...macam sponge mak kat umah yang hilang ari tu je

Lari jangan tak lari ... dah nak menang nie

Aik tak penuh penuh lagi ker ? Sampai sok tak abis nie
Acara yang lebih mendebarkan ?


Nampaknya semua sudah bersedia ....
Sapa nak putihkan muka dulu angkat tangan ?


Satu ....dua .....tiup tiup tiup
Nape tak gerak-gerak tepung nie ekkk ?

Apa-apa pun Selamat HARI GURU buat semua guru terutamanya Guru guru PASTI SAHABAT SITI KHADIJAH engkaulah lilin yang membakar diri untuk menerangi anak bangsa sendiri. Teruskan perjuangan murni ini selagi hayat dikandung badan

14 Mei, 2011

ANDAINYA BOLEH KU UNDUR MASA ?

Peristiwa yang menimpa saya kira-kira dua tahun lalu sering datang meragut ketenangan yang cuba saya pupuk hari demi hari, namun saya sering kecundang. Justeru saya masih belum dapat memaafkan kesalahan yang telah saya lakukan. Kesalahan yang saya sangka ringan, tapi rupanya mendatangkan rasa bersalah yang tak pernah berkesudahan, hinggalah ke hari ini.

Ingin saya paparkan peristiwa yang menimpa diri saya untuk tatapan anda sekalian. Moga dapat dijadikan teladan sepanjang hidup dan dijadikan iktibar, khasnya bagi para isteri solehah sekalian.

Untuk pengetahuan semua, di kalangan sahabat-sahabat dan saudara-mara, saya dianggap sebagai seorang isteri yang baik. Tapi keterlaluan jika dikatakan saya menjadi contoh teladan seorang isteri bekerjaya yang begitu taat berbakti kepada suami. Walaubagaimana penat dan sibuknya sekalipun saya, urusan rumahtangga seperti melayan suami dan menguruskan anak-anak tidak pernah saya abaikan.

Kami dianggap pasangan romantik. Suami saya seorang lelaki yang amat memahami jiwa saya, berlemah-lembut terhadap keluarga, ringan tulang, untuk sama-sama menguruskan rumah bila pulang dari kerja dan lain-lain sifat baik ada pada dirinya. Waktu solat dan waktu makan malam merupakan waktu terbaik untuk mengeratkan ikatan kekeluargaan dengan solat berjemaah dan makan bersama. Pada waktu inilah biasanya suami saya akan memberi tazkirah dan peringatan kepada kami agar menjadi hamba yang bertaqwa.

Dari sudut layanan seorang isteri terhadap suami, saya amat memahami akan kewajipan yang harus saya tunaikan. Itulah peranan asas seorang isteri terhadap suaminya. Allah menciptakan Hawa semata-mata untuk melayan Adam dan menghiburkannya. Meskipun syurga dipenuhi dengan kekayaan dan kemewahan, namun tidak mampu mengisi jiwa Adam yang kosong melainkan dengan diciptakan Hawa.

Oleh itu saya menganggap tugas mengurus rumahtangga, mengurus anak-anak dan bekerja di pejabat adalah tugas nombor dua setelah tugas pertama dan utama, iaitu melayani suami. Sebagai seorang yang juga sibuk di pajabat, adakalanya rasa penat dan letih menghambat sehingga saya pulang ke rumah.

Tapi saya bersyukur kerana suami amat memahaminya. Berkat tolong menolong dan bertolak ansur, hal tersebut tidak pernah menjadi masalah dalam rumahtangga kami. Bahkan, ia menumbuhkan rasa kasih dan sayang antara satu sama lain kerana masing-masing dapat menerimanya dan mengorbankan kepentingan masing-masing.

Sehinggalah tiba pada suatu hari yang mana pada hari itu datang ketentuan Allah swt yang tidak dapat diubah oleh sesiapupun. Hari itu merupakan hari bekerja, agenda saya di pejabat amat sibuk. Bertemu dengan beberapa orang pelanggan dan menyelesaikan beberapa tugasan yang perlu disiapkan pada hari itu juga. Pukul lima petang saya bersiap-siap untuk pulang ke rumah, penat dan letih tak dapat digambarkan.

Apabila sampai di rumah, saya lihat suami telah pulang dari pejabat. Dia telah membersihkan diri dan sedang melayan anak-anak, bermain dan bergurau senda. Dia kelihatan sungguh gembira pada petang itu. Saya begitu terhibur melihat telatah mereka, kerana suasana seperti itu jarang berlaku pada hari bekerja. Maklumlah, masing-masing penat.

Suami sedar saya amat penat pada hari itu, oleh itu dia meminta saya agar tidak memasak. Sebaliknya dia mencadangkan agar kami makan di sebuah restoran makanan laut di pinggir bandar pada malam itu. Dengan senang saya dan anak-anak menyetujuinya. Kami pulang ke rumah agak lewat, kira-kira jam sebelas malam. Apa tidaknya, kami berbual panjang ketika makan, bergurau senda dan usik mengusik, seperti tiada lagi hari esok. Selain anak-anak, suami sayalah orang yang kelihatan paling gembira dan paling banyak modal untuk dicakapkan pada malam itu.

Hampir jam dua belas malam barulah masing-masing merebahkan diri di katil. Anak-anak yang kekenyangan segera mengantuk dan lelap. Saya pun hendak melelapkan mata, tapi belaian lembut tangan suami mengingatkan saya agar tidak tidur lagi. Saya cuba gagahkan diri melayaninya, tapi hati saya hanya separuh saja yang jaga, separah lagi tidur. Akhirnya saya berkata kepadanya sebaik dan selembut mungkin, “Abang, Zee terlalu penat la", lalu menciumnya dan memberi salam sebagai ucapan terakhir sebelum tidur. Sebaliknya, suami saya terus merangkul tubuh saya. Dia berbisik kepada saya bahawa itu adalah permintaan terakhirnya. Namun kata-katanya itu tidak meresap ke dalam hati saya kerana saya telah berada di alam mimpi. Suami saya perlahan-lahan melepaskan rangkulannya.

Keesokannya di pejabat, perasaan saya agak tidak menentu, seperti ada perkara yang tidak selesai. Saya menelefon suami, tapi tak berjawab. Sehinggalah saya dapat penggilan yang tidak dijangka sama sekali, panggilan dari pihak polis yang menyatakan suami saya terlibat dalam kemalangan dan saya dikehendaki datang segera ke hospital.

Saya bergegas ke hospital, tapi segalanya sudah terlambat. Allah lebih menyayangi suami saya dan saya tidak sempat bertemunya. Meskipun redha dengan pemergiannya, namun perasaan terkilan dan bersalah tidak dapat dikikis dari hati saya kerana tidak melayaninya pada malam terakhir kehidupannya di dunia ini dan di sisi saya.

Hakikatnya, itulah pahala terakhir untuk saya sebagai seorang isteri, dan yang lebih saya takuti sekiranya dia tidak redha terhadap saya pada malam itu dan saya tidak berpeluang lagi untuk meminta maaf daripadanya. Sabda Rasulullah saw, “Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, tiada seorang suami yang mengajak isterinya tidur, tiba-tiba ditolak oleh si isteri, maka Malaikat yang di langit akan murka kepada isterinya itu sehinggalah dimaafkan oleh suaminya”.

Sehingga kini, setiap kali saya terkenang kepada arwah suami saya, air mata saya tetap akan mengalir ke pipi. Saya akan bermunajat dan memohon keampunan daripada Allah. Hanya satu cara saya fikirkan untuk menebus dosa saya itu, iaitu dengan mendidik anak-anak agar menjadi mukmin yang sejati. Agar pahala amalam mereka akan mengalir kepada ayah mereka, suami saya. Hanya itulah khidmat yang dapat saya berikan sebagai isterinya. Itulah harapan saya, semoga Allah memperkenankannya…..Amin….

05 Mei, 2011

INIKAH YANG KU CARI CARI ...?

Inikah dia penapis air yang ku cari-cari selama ini ? Jika ya ....HENTIKAN pencarian ANDA sekarang dengan mendapatkan segera Penapis Air keluaran HIJRAH NETWORK.

Sebuah syarikat bumiputera ISLAM yang mempunyai kilangan pemasangannya sendiri , kualiti produknya dijamin setanding dengan jenama antarabangsa , bahan-bahan yang digunakan adalah bebas daripada bahan yang meragukan dan lulus ujian SIRIM serta mendapat pengiktirafan HALAL daripada JAKIM.

Mempunyai pelbagai variasi penapis air pilihan berdasarkan keperluan dan kemampuan ANDA. Boleh dibeli secara tunai ataupun secara ansuran bulanan tanpa RIBA. Apa ditunggu lagi ...buatlah keputusan TERBAIK untuk kesihatan ANDA dan KELUARGA ANDA.


Berminat .... hubungi kami segera ok !!

RM 936.00

02 Mei, 2011

MI SIPUT 3 DALAM 1 ISTIMEWA

Nikmatilah keaslian dan keenakan Mi Siput 3 Dalam 1 Istimewa sekarang ! Keistimewaannya yang pertama adalah kerana ianya boleh digoreng garing untuk dijadikan makanan seperti keropok untuk hidangan minum pagi , petang atau malam dan bertambah sedap jika dimakan dengan dicicah dengan kuah kicap berlada atau sos berlada ataupun dengan kuah kacang. Keistimewaannya yang kedua dan ketiga adalah ianya boleh direbus dan boleh dijadikan sebagai mee goreng - mee goreng mamak , mee goreng basah atau dimasak sebagai masakan berkuah ....mee sup , mee bandung , mee rebus dan lain-lain. Mi Siput ini adalah diantara makanan santai yang popular dikalangan orang-orang Jawa di negeri Johor. Jangan bayangkan namanya tapi bayangkan keistimewaan dan kerangupannya ... cubalah !!

RM 6.00